Sunday, March 22, 2015

Cerita Tentang PIANIS TERKENAL

Seorang ayah, yang memiliki putra berusia 5 th, memasukkan putranya tsb ke sekolah musik untuk BELAJAR PIANO.
Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang PIANIS TERKENAL.
Βeberapa waktu kemudian di kota tsb datang seorang PIANIS yang karena KETENARAN-nya, dalam waktu singkat tiket konsernya terjual HABIS.


Sang ayah juga MEMBELI 2 tiket untuk dia dan anaknya.
Saat pertunjukan belum dimulai si anak kecil inipun tidak bisa DUDUK diam, ia MENYELINAP dan ketika lampu mulai diredupkan,
sang ayah TERKEJUT menyadari kalau putranya sedang berjalan menghampiri piano di PANGGUNG.

Tanpa rasa TAKUT ia duduk dan mulai MEMAINKAN sebuah LAGU sederhana, Twinkle² Little Star.

Operator lampu sorot mendengar SUARA PIANO, mengira KONSER telah dimulai dan langsung menyorotkan lampunya ke arah PANGGUNG.
Seluruh penonton TERKEJUT, melihat yang di PANGGUNG hanyalah seorang anak kecil. 

Sang PIANIS bergegas naik ke PANGGUNG, tapi ia TiDAK MARAH, tersenyum dan berkata "TERUSLAH bermain nak" dan si anak meneruskan permainannya.
Sang PIANIS lalu DUDUK di sampingnya dan MULAI BERMAIN mengimbangi permainan anak itu.

Ia mengisi KELEMAHAN² permainan anak itu, sehingga terdengar sangat INDAH, bahkan mereka seakan MENYATU dlm permainan PIANO tsb.
Ketika selesai, seluruh penonton menyambut dengan MERIAH.

Si anak GR, pikirnya, "Gila, baru BELAJAR sebulan saja sudah hebat!".
Ia lupa bahwa yang DISORAKI penonton adalah sang PIANIS, yang telah mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya SEMPURNA.
Kadang kita BANGGA dengan segala rencana HEBAT yang kita BUAT, prestasi² BESAR yang sudah kita CAPAI.

Menjadi TERLENA, cepat berpuas diri dan menganggap diri ĸϊтα HEBAT...
Seperti anak kecil itu, kita sering LUPA, tanpa TUHAN di samping kita, KITA ADALAH SIA-SIA.

Tapi jika TUHAN di samping kita... sesederhana apapun yang kita LAKUKAN, akan menjadi HEBAT dan BAIK, 

bukan saja untuk kita sendiri tapi untuk orang di sekitar kita.


***
Nonton VIDEO ini yaa..

No comments:

Post a Comment